Tuesday, June 03, 2014

PERJALANAN SINGKAT KE ODAIBA

Raibow Bridge dengan latar belakang Tokyo Tower
Pagi itu itu sekitar pukul 4 terdengar suara gaduh dari kamar bawah. Aku menduga para penghuni kamar bawah sedang bersiap untuk melakukan perjalanan. Malam itu aku menginap di sebuah rumah milik orang Jepang yang kamarnya disewakan para wisatawan asing, semalam aku bertemu beberapa penghuni asal Thailand, mungkin mereka yang pagi buta begini membuat kegaduhan.

Aku kembali menarik selimbut tebal ku, udara dingin menusuk masuk hingga ke tulang. Aku mencoba untuk kembali memejamkan mata, entah kenapa sangat sulit rasanya. Ku ambil handphone mengecek social media, tapi apa yang ku harapkan? Tak ada aktivitas disana, karna saat ini baru pukul 2 pagi waktu Jakarta. Sial, aku terjaga hingga pukul 6 pagi! Saat tiba-tiba mata ku tertutup rapat, entah itu pukul berapa.

Tersentak kaget melihat jam di tangan menunjukkan pukul 10 waktu Jakarta, itu artinya saat ini pukul 12 Tokyo. aaaahhhh......terlambat! Bergegas aku mandi dan mulai merapikan barang-barang. Tanpa sarapan, segera aku tinggalkan penginapan dengan menggeret 1 koper dan membiarkan si papa kerepotan menggeret-geret 2 koper yang sebenarnya adalah milik ku juga. Ibu-ibu tukang belanja seperti ku tak puas hanya membawa 1 koper, efeknya biarlah si papa yang merasakan.

Nanti malam kami akan menginap di hotel di daerah Narita, hari ini barang-barang harus dititip di locker sekitar shinjuku Station. Ku geret koper melalui beberapa blok untuk sampai di Musashi Koganei Station, kembali membeli tiket JR kemudian mulai mengantri di jalur kereta. Tak lama keretapun tiba, tak disangka hari ini kereta sepi, tidak seperti tadi malam kereta penuh sesak hingga tak dapat bernafas. Mungkin karna ini akhir pekan. Sesampainya di Shinjuku station kami bergegas mencari locker, sialnya semua locker disana penuh. Pusing mencari locker, akhirnya ku putuskan untuk merefresh fikiran dengan berbelanja di 3coin yang aku lalui di stasiun. Alasan sih, sebenarnya gak pusing pun aku akan tetap berbelanja di 3 coin. Dari kejauhan ku lihat si papa tampak mengamati dan terlihat pasrah melihat kelakuan istri tercintanya. Memang, urusan belanja si papa hampir tidak pernah menegur ku. Kemanapun dan kapanpun, serta berapa lamapun, si papa pasti akan setia menemaniku. Tanpa ngomel, tanpa keluhan, tanpa tatapan nanar dan bete, dan juga tanpa ribut-ribut saldo tabungan berkurang banyak, aaahhh betapa beruntungnya aku!

Selesai belanja kembali kami mengelilingi stasiun sekedar mencari locker kosong, dan bertemulah dengan satu-satunya locker kosong disana yang hanya mampu menampung 2 koper kami. Ya sudahlah, nasib si papa lagi harus ngegeret 1 koper selama perjalanan menuju Odaiba. Bergegas kami membeli tiket 1 day pass for metro&subway, niatnya sih untuk sekalian keliling Tokyo lagi. Tapi rasanya sia-sia membeli 1 day pass, saat ini jam sudah menunjukkan pukul 2 siang artinya kami hanya akan memakai tiket itu dalam setengah hari kedepan dan mungkin setengah hari itu hanya akan dihabiskan di Odaiba.

Ternyata kesialan berlanjut, di Simbashi Station setelah membeli tiket kereta pp ke Odaiba, aku yang tidak puas hanya ke satu tempat berinisiatif menukar tiket sekali jalan dengan tiket 1 day open ticket khusus Odaiba. Setelah sampai di stasiun Daiba, aku langsung mendatangi petugas stasiun dan mengutarakan niatku untuk menukar tiket, dan ternyata dilayani dengan sangat baik. Uang tiket semua dikembalikan oleh petugas melalui mesin refund dan tiket yang sudah terpakai diproses secara manual di kantornya. Setelah semua uang kembali tanpa dipotong biaya lain-lain sepeserpun, aku kembali membeli tiket kereta tapi kali ini 1 day open ticket khusus Odaiba artinya aku dapat berkeliling Odaiba gratis menggunakan kereta hingga pukul 12 malam. Tiketnya sendiri seharga 820 yen, jauh lebih mahal dibanding tiket satu kali jalan yang aku beli tadi. Tapi sangat disayangkan, 1 day open ticket yang ku beli berakhir dengan sia-sia, karna aku hanya singgah di satu stasiun yaitu Daiba, selanjutnya aku hanya berkeliling melalui satu stasiun itu.




perjalanan kereta menuju Odaiba
pemandangan selama perjalanan ke Odaiba

Stasiun Daiba terhubung dengan Aqua City Mall, aku sempat berbelanja di Daiso di dalam Aqua City, kalaaaap..... semua serba 100 yen. Liat semua yang lucu-lucu berasa pengen angkut semua, sayangnya gak sanggup kalau harus nambah koper :(
Sebenarnya Daiso ada di Jakarta tapi harga per itemnya 22.000 rupiah *2x lipat dari harga di Jepang*. Di sini juga ada satu tempat makan Indonesia dengan nama "Surabaya" untuk makan seporsi nasi goreng di kenakan tarif mulai 1000 yen. Puas berbelanja kami memutuskan untuk menikmati sore di sekitar halaman mall sambil menikmati sunset dengan pemandangan patung Liberty dan Rainbow Bridge. Suasana Romantisme disini sungguh sangat terasa *untung datangnya sama si papa*

 
patung Liberty dan Rainbow Bridge
sunset di Odaiba


Kemudian dari sana kami berjalan menuju Fuji TV melihat beberapa program acara yang sedang digarap di sana. Dilanjutkan dengan menyeberang gedung dibelakang fuji TV menuju Diver City Mall, di sana terdapat patung Gundam ukuran asli. Bukan besarnya ukuran patung Gundam yang membuat aku takjub, tapi animo masyarakat Jepang terhadap si Gundam ini yang bikin aku salut. Sesampainya di area patung Gundam, ternyata sedang diputar filmnya, jadi semua pengunjung duduk rapih di tanah di halaman belakang mall untuk melihat pemutaran film Gundam yang bisa kita tonton di dinding mall. Selama film diputar, patung Gundam akan bergerak sesuai isi film serta mengeluarkan asap, lampu yang menyorot ke patung Gundam pun di setting sesuai film yang sedang tampil. Keren! Dan penontonnya bukan cuma anak-anak, tapi Bapak-bapak, ibu-ibu, nenek-nenek, muda-mudi yang lagi pacaranpun semua ada disana menikmati film. Kenapa aku berani bilang "menikmati" karna mereka memang menikmati, jadi waktu si Gundam kena pukul musuh semua teriak "aaaaahhhh", kalau Gundam menang semua juga teriak, seru pokonya liat antusiasnya orang Jepang terhadap Gundam.













Karna aku dan si papa bukan penggemar Gundam, jadi kami pergi sebelum film selesai, dilanjutkan dengan sesi belanja tentunya. *cuma mo ngasih bocoran* di Diver City ini ada counter Hello Kitty asli, harga disana jauh lebih murah lho dari pada harga di Jakarta. Untuk harga tas asli Sanrio ini, harganya lebih murah 3x hingga 4x dari harga yang di jual di counter Sanrio di Pondok Indah Mall. Untuk harga boneka memang lebih mahal dibanding di Jakarta tapi modelnya lebih unik karna Hello Kittynya berpakaian kimono.
Berjalan berkeliling membuat tenggorokan kering, tapi tenang saja meskipun harga minuman disini jauh lebih mahal dibanding di Jakarta tapi di area food court tersedia keran minum gratis beserta gelas, air kerannya pun dingin, jangan lupa selesai minum gelas dibuang ditempatnya.

numpang narsis :D
Capek sudah jam 8 malam dan kamipun memutuskan mengakhiri perjalanan dengan kembali ke Shinjuku melalui stasiun Shimbasi. Dan..... 1 day open tiketnya hilang! Sibuk cari sana sini gak ketemu, eh ada rombongan orang Indonesia liat kita pas di depan mesin tiket eh gak disapa *siapa gw*. Gak harus nyapa juga sih cuma saat itu keliatan muka panik aku ditambah si papa sibuk bilang cari dulu pelan-pelan nanti pasti ketemu, nah kalo aku ada di posisi rombongan orang Indonesia itu yang jelas-jelas ada disebelah orang Indonesia juga yang lagi panik, aku pasti bakal negur walaupun cuma sekedar nanya "dari Indonesia? kenapa keliatan panik? ada yang bisa saya bantu?" mungkin gitu kira-kira yang bakal aku lakukan. Mungkin rasa empati ku berlebihan tapi sesungguhnya aku hanya tidak mau ada orang yang jelas aku tau sesama orang Indonesia mengalami kesusahan di negara orang. Entah itu hanya karena kehilangan tiket, entah itu karna susah menemukan jalan, entah karna kehilangan barang lain. Tapi ya sudahlah, toh tiap orang berbeda. Syukurlah akhirnya tiket ku ketemu di dalam plastik belanjaan *legaaa*. Mari kita pulang dengan membawa kenangan manis Odaiba dan beberapa plastik belanjaan tentunya :)







2 comments:

  1. Kalau bukan pecinta Gundam, kira-kira bakalan enjoy gak ya kalau main ke Odaiba?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga bukan pencinta gundam, tapi tetap enjoy koq di Odaiba malah kangen pingin kesana lagi :)

      Delete