Wednesday, May 28, 2014
HILANG INGATAN
Tulisan bagiku adalah keabadian. Melalui tulisan aku mampu bercerita berbagai hal yang gak mampu aku utarakan secara lisan. Melalui tulisan akan membantuku mengingat suatu kejadian terutama kejadian yang pernah aku alami. Melalui tulisan juga aku merekam banyak jejak kehidupan. Dan dengan rutin menulis, membuat otak ku terus bekerja.
Sore itu tanpa rencana aku diantar si papa ke dokter umum, niatnya sih cuma mau minta obat batuk yang gak kunjung sembuh sejak kepulangan ku dari Jepang 1,5 bulan lalu. Sambil nunggu tante dokter nulis resep, aku iseng nanya-nanya tentang kemampuan daya ingat ku yang hilang. Setelah malam sebelumnya ngobrol-ngobrol sama si papa dan aku merasa keheranan karna ternyata si papa mengingat banyak hal tentang masa lalunya sementara aku enggak, akhirnya sore itu aku cari tau melalui dokter umum.
Aku disarankan untuk konsultasi ke dokter spesialis syaraf, terdengar ngeri yah *emang gw kenapa?*
Malam sepulang dari dokter si papa ngebujuk-bujuk supaya aku mau di periksa dokter spesialis syaraf, katanya bukan untuk ngembaliin ingatan masa lalu ku yang hilang, melainkan ngecek "apakah semua baik-baik saja?". Aku sih mau aja kalo cuma periksa, tapi masalahnya aku gak akan mungkin mau minum obat kalo nanti ternyata diresepin obat sama dokternya. Kenapa?? "Ya karna aku takut!" Takut apa?? "Takut seluruh ingatan ku hilang!" umur ku baru 33 tahun! *mewek di pojokan*
Aku memang sudah lama sadar bahwa aku gak bisa mengingat masa lalu sejak aku lahir sampai umur 26 tahun. Banyak kejadian yang orang lain mudah ingat dengan jelas, justru gak berlaku buat aku. Sungguh mengherankan aku lupa dimana aku bersekolah saat TK&SD, gak ada satu nama dan wajah guru TK&SD yang aku ingat, aku hanya mampu mengingat nama teman SD maksimal 5 orang dan gak bisa mengingat nama teman-teman TK *mungkin krn sudah terlalu lama*. Tapi aku juga gak bisa mengingat banyak nama guru&teman-teman SMP, mungkin aku hanya mampu mengingat sekitar 5-10 nama teman dan hanya 1 nama guru dari masing-masing sekolah yang pernah aku masuki *aku pindah-pindah sekolah*. Aku pun gak mampu mengingat nama dan wajah guru-guru SMA ku, hanya satu guru SMA yang aku ingat namanya itupun aku ingat karna aku pernah lari keliling kelas karna gak bisa jawab pertanyaan dari beliau. Sementara untuk nama teman-teman SMA gak lebih dari 15 orang selama SMA yang bisa aku ingat. Gimana dengan saat kuliah? Ternyata hanya satu nama dan wajah dosen yang bisa aku ingat selama aku kuliah, sementara nama dan wajah teman-teman semasa kuliah gak lebih dari 15 orang juga yang masih mampu aku ingat.
Mirisssss 75% dari ingatan masa laluku hilang! Dan aku tau sudah sejak lama. Dan kejadian-kejadian yang aku alami semasa itupun semua hilang! Hanya beberapa ingatan yang masih tersisa. Pernah suatu hari aku berkirim email dengan seorang teman secara intens lalu tiba-tiba karna suatu kesibukan aku berhenti membalas emailnya dan aku ingat bahwa masih ada email teman yang belum ku balas setelah 4 tahun berselang. Terlambat, dia sudah enggan berteman denganku! Sungguh, bukan karna aku sombong, tapi karna tiba-tiba ingatan ku hilang. Pernah juga suatu hari aku cerita ke si papa bahwa aku bertemu salah satu teman kuliah di facebook. Saat itu aku cerita bahwa si teman ini masih ingat aku tapi aku sama sekali gak ingat dia, ini bukan mengada-ada tapi ingatanku tentang masa itu sudah hilang!
Lalu apa sekarang aku kesulitan mengingat sesuatu?? "TIDAK" 75% ingatan masa lalu yang hilang adalah ingatan semasa aku belum menikah. Setelah aku menikah hingga saat ini, tiap kejadian yang berlalu semua masih lengkap dalam ingatan ku. Dan aku merasa ingatan ku saat ini masih sangat tajam. Aku memang gampang lupa, tapi gampang juga ingat akan hal kecil yang terlupakan, menurut ku itu biasa terjadi pada semua orang, bukan cuma aku. Bedanya adalah aku sudah melupakan sebagian besar kejadian masa laluku, benar-benar lupa! Aku menduga bahwa otak ku hanya mau merekam kejadian yang berkesan bagi ku, sementara kejadian yang tidak berkesan otomatis terhapus dari ingatan. Itu sebabnya aku hanya mampu mengingat sedikit kejadian dan sedikit nama-nama dan wajah, sementara seluruh kejadian setelah menikah semua lengkap terekam di otak. Mungkin kehidupan pernikahan yang bahagia membuat otak ku merekam segala hal sekecil apapun, entahlah.
Setelah mendengar penjelasan dokter, aku tetap menolak untuk minum obat jika ternyata nanti diresepkan. Aku gak merasa terganggu dengan semua ingatan masa lalu ku yang hilang, aku gak merasa sedang sakit, aku gak merasa butuh pertolongan. Bagiku kehidupan sekarang sudah cukup, dan masa lalu ku gak akan berpengaruh apa-apa untuk kehidupan masa sekarang dan masa depan ku, jadi untuk apa aku dibantu mengingat tentang masa lalu yang sudah hilang?
Pagi ini aku menceritakan kejadian ini sama si mbak asisten di rumah, aku berpesan "jika suatu hari nanti aku gak bisa menyebutkan namanya, harap dimaklumi". eh si mbaknya malah mewek :'(
"Mbak, yang penting kamu masih ingat saya, itu sudah cukup". Lagian aku sangat yakin kalo aku gak kenapa-kenapa dan insyaAllah gak akan pikun diusia muda *semoga*
Yang terpenting saat ini aku masih mampu mengingat siapa aku, suami, anak-anak dan keluarga serta orang-orang dekat ku. Jika suatu hari nanti ternyata semua hal hilang dari ingatan ku..... aku hanya berharap mereka tetap akan mengingatku.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ceritanya inspiratif, saya juga merasa ingatan saya hilang paling banyak pas tk
ReplyDelete