November 14th 2016
Bergegas ku masukkan koper-koper ke dalam mobil, hari ini adalah hari perjalanan ku menuju Tokyo. Ini bukan perjalanan pertama bagi ku, melainkan sudah kesekian kalinya aku mengunjungi ibu kota negara Jepang itu. Hari ini sipapa sengaja cuti demi mengantar ku ke bandara, selalu.... setiap perjalanan ku ke luar negeri sipapa selalu menyempatkan untuk mengantar ku ke bandara beserta krucils tentunya. Yah.... aku memang sudah memiliki 2 orang putri berusia 6 thn dan 7 thn yang saat ini duduk di bangku sekolah dasar kelas 1 dan 2. Mereka dengan tabahnya ku tinggalkan selama 14 hari ke depan untuk bekerja dan berlibur tentunya, dengan catatan saat kembali harus membawa segambreng oleh-oleh :D
Sebenarnya aku hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang kebetulan baru saja terlepas dari rutinitas di gelendotin anak-anak. Aku memilih untuk mengurus anak-anak sendirian mulai sedari mereka lahir tanpa bantuan PRT dan orang tua. Yah, aku bukan tipe orang yang suka merepotkan orang tua, susah senang aku selalu handle sendiri semua masalah ku, lagi pula urusan suami, anak dan rumah memang sudah kodrat ku sebagai seorang istri dan ibu, jadi tak ada satu hal pun yang pantas untuk aku keluhkan.
Walaupun begitu, aku hanya lah wanita biasa....layaknya manusia pada umumnya yang juga haus akan hiburan. Bertahun-tahun sejak menikah dan memiliki anak, aku selalu menghabiskan waktu bersama mereka, hingga tiba saatnya Tuhan memberikan aku kesempatan untuk memandang dunia dari sisi yang berbeda. Dari perjalanan ku ke Jepang beberapa tahun lalu, aku terpaksa untuk bisa jalan sendirian karna saat itu aku ngekor suami yang sedang meeting. Tentu saja ngekornya cuma sampai hotel, selebihnya ku habiskan waktu ku di Jepang sendirian. Aku mengelilingi Tokyo, Yokohama, dan Kamakura sendirian. Tanpa persiapan, tanpa itinerary, tanpa perhitungan budget, dan tanpa rasa takut, hahahaha.... yang terakhir penting banget karena kalau takut, maka aku akan berakhir di atas kasur kamar hotel seharian, selimutan dan memandang Tokyo Metropolitan Government Building yang tampak jelas menjulang dari kamar hotel ku di Keio Plaza Hotel Shinjuku.
Sejak saat pertama aku menaklukan Tokyo sendirian, aku berniat dalam hati untuk dapat datang kembali ke negeri sakura ini, suatu saat nanti dan bukan dengan biaya sendiri. Lalu niat itu pun kesampaian, aku mulai membuka open trip khusus Tokyo, yang saat itu sukses membawa 20 orang peserta, sepertinya semua puas....semua senang....dan kami berteman hingga sekarang. Lalu promosi pun berjalan menjalar dari mulut ke mulut hingga tawaran mulai datang membanjiri email ku. Kali ini bukan hanya tujuan Tokyo melainkan Osaka dan Kyoto. Aku memberanikan diri membuka private tur untuk 3 kota tersebut, meskipun aku belum pernah mengunjunginya sebelumnya. Alhamdulillah kembali sukses, semua senang.... promosi gratis pun bertambah dari mereka, hingga aku memberanikan diri open trip besar 3 kota, dan berhasil membawa 25 orang peserta.
Hingga akhirnya aku memiliki multiple visa dengan ijin tinggal 30 hari. Kini tur 3 kota selalu aku adakan 1 tahun 2 kali saat musim sakura dan autum, sebanyak 1 gelombang group besar dan 1 gelombang private tur per keberangkatan. Aku pun menerima tawaran private tur bulan apapun sesuai permintaan, dengan di handle oleh asisten ku di Jepang.
Ujian selalu datang....jalan tidak akan pernah selamanya mulus, keberangkatan ku kali ini hanya membawa 5 peserta trip autum. Kenapa bisa begitu? Bukan karna namaku yang tercoreng melainkan saat itu sedang heboh di televisi dan media masa tentang seorang wanita berhijab yang berinisial SJ yang juga open trip Jepang dan ternyata menipu, trip tak pernah berangkat dan uang lenyap. Teringat kala itu email masuk bertubi-tubi mempertanyakan apa aku akan menipu? Sungguh kejam yaa....karena kelakuan satu orang lalu di pukul rata bahwa open trip itu semua sama, penipu. Saat itu aku hanya bisa pasrah, dan langsung menutup pendaftaran trip hanya di 10 orang saja, walaupun akhirnya 5 org membatalkan keberangkatan karena alasan pribadi. Setiap email masuk, selalu ku jawab pendaftaran sudah di tutup. Kalau mereka sudah tidak percaya, susah untuk meyakinkan bahwa trip ini benar adanya, maka aku biarkan mereka berfikir....aku membiarkan keadaan hingga kembali normal. Dan pada peserta trip, aku selalu menekankan bahwa meskipun 5 orang kita tetap akan berangkat. Aku selalu berkomitmen untuk tidak akan mengecewakan mereka yang berangkat bersama ku. Alhamdulillah akhirnya keadaan kembali normal, dan trip selanjutnya keberangkatan Maret dan April 2017 nanti, quota sudah berlebih :)
Pukul 16.30 WIB
Pesawat perlahan tapi pasti mulai take off menuju Denpasar - Bali. Aku transit di Bali sebelum melanjutkan perjalanan menuju Narita - Tokyo menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Bersama dengan 5 orang peserta, akhirnya kami landing di Bali dengan sangat mulus. Perjalanan berlanjut menuju keberangkatan Internastional, tak ada kendala di imigrasi.... semua lancar lalu kami pun menunggu di gate keberangkatan hingga tiba lagi waktunya pesawat take off menuju Narita - Tokyo. Bye Bali, next time deh mantai syantikkknya :D
|
Sesaat setelah landing di Narita - Tokyo |
November 15th 2016
Alhamdulillah, landing di Narita dengan sangat mulusnya, perjalanan udarapun tergolong mulus tanpa turbulensi yang berarti, semua pesertapun dalam kondisi baik dan sehat juga excited ingin segera menginjakkan kaki di tanah Tokyo, hehee...
Pagi itu imigrasi tampak lengang, hanya ada kami ber 6 yang duluan ke counter imigrasi, tak perlu repot mengisi kartu kedatangan karena semua sudah mengisi di atas pesawat. 5 orang lancar keluar imigrasi tanpa pertanyaan yang berarti, dan 1 orang dibawa ke ruang interograsi, hahahahaa.... syedaaap yaaa datang di negara orang langsung di giring ke ruang interograsi. Untung sebelumnya sudah dibekali informasi, bahwa pertanyaan apapun yang bakal ditanyakan jawablah dengan jujur, karena niat kita datang memang hanya ingin berwisata dan menghabiskan uang di Jepang :D
Kebetulan 3 peserta menggunakan paspor biasa dan 2 org peserta menggunakan e-paspor, peserta yang digiring ke ruang interograsi adalah peserta yang menggunakan e-paspor dan sudah menikah, sementara yang belum menikah lolos melenggang keluar dari pemeriksaan imigrasi.
Seluruh peserta sudah dibekali dengan dokumen lengkap, mulai dari itinerary hingga daftar hotel yang ku kantongi. Intinya tetap tenang saat menghadapi pihak imigrasi walaupun sedang di interograsi. Balik lagi ke niat, kita hanya ingin berwisata dan menghamburkan uang di Jepang, yakinkan pihak imigrasi bahwa gak ada 1 hal pun yang dapat menahan kita dari keinginan berwisata. Setelah menunggu sekitar 20 menit, alhamdulillah semua peserta lengkap melenggang keluar imigrasi....ambil bagasi dan welcome to Japan :)
Tujuan pertama adalah hotel, menaruh koper-koper lalu mulai ngebolang di Tokyo. Sebelumnya aku membeli tiket Narita Express seharga 4,000 yen untuk pulang pergi. Jika membeli one way harganya sekitar 3,200 yen. Tentu lebih menguntungkan jika membeli langsung pp, syarat penggunaan hanya 14 hari. Bagi yang jadwal kembalinya diatas 14 hari, sebaiknya membeli tiket one way.
Kereta Nex Express tiba di stasiun Tokyo pukul 11 siang, lalu kami melanjutkan perjalanan menggunakan subway menuju Sotetsu Fresa In Tokyo Toyocho Hotel tempat kami menginap. Hanya sekitar 15 menit menuju hotel dari stasiun Tokyo, kami belum bisa check in karena rata-rata waktu check -in pukul 3 sore, tapi kami di ijinkan untuk menitipkan koper di hotel. Hari pertama tiba, langsung sarapan di Pronto cafe yang terletak di depan hotel, selebihnya memilih untuk membeli makanan di family mart.
|
nunggu subway di stasiun Tokyo |
|
Hotel tempat kami menginap |
|
Foto dulu di lobby hotel sebelum lanjut jalan |
|
Check in, yeay bentar lagi ketemu kasur :D |
Beres makan kami melanjutkan perjalanan untuk explore Ueno Park, pohon-pohon sudah berubah warna disana. Kami berkeliling taman Ueno mulai dari depan, temple, zoo, air mancur hingga keseluruhan taman, tak terasa waktu berlalu begitu cepatnya. Kami mampir di Ameyokocho untuk sedikit berbelanja dan makan malam disana.
|
Ueno Park |
|
pohon yang sudah berubah warna |
Perjalanan berlanjut menuju Ginza dengan menaiki subway ginza line dari stasiun Ueno. Tak butuh waktu lama untuk kami tiba di Ginza. Foto-foto sebentar, jajan-jajan dikit lalu lanjut menuju Odaiba.
|
Ngemil, sambil nenteng belanjaan hasil buruan di Ameyokocho |
Untuk menuju Odaiba dari Ginza, cukup naik subway Ginza line menuju Shimbasi stasiun lalu ganti kereta menggunakan Yurakucho line menuju Odaiba. Setibanya di Odaiba sudah gelap karena hampir mendekati winter, maka siang hari lebih pendek dibanding malam hari. Jam 5 sore sudah terasa seperti jam 8 malam, gelaaaaap, dan angin berhembus dengan kencangnya.
|
Fotonya tampak jadul banget, maklum udah lelaaaah pengen buru-buru selonjor di kasur :D |
Puas berfoto dengan Rainbow Bridge dan Liberty Statue, lanjut berfoto dengan patung Gundam. Gak ada agenda masuk ke Aqua city Mall ataupun Diver City Mall karena semua udah capek dan itinerary hari pertama pun kelarrr. Kembali ke hotel, check in, lalu zzzzzzzz pulessss :D
|
Coin Loundry fasilitas hotel |
|
Facial soap fasilitas hotel |
November 16th 2016
Hari ini seluruh peserta agendanya bermain seharian di Disney sea. Ada 1 peserta yang memilih untuk explore Tokyo,di trip ini semua bebas menentukan tujuannya, aku tetap pantau seluruh peserta. Ada yang kembali ke hotel saat maghrib, dengan berbekal kartu suica dan peta, mereka bisa secara mandiri untuk kembali ke hotel. Ada yang kembali ke hotel setelah pertunjukan kembang api selesai, dengan harus di jemput, semua bebasss asal semua hepiiii, hehe.
|
Kembang api Disney Sea dilihat dari stasiun Maihama |
November 17th 2016
Agenda hari ini mengunjungi Mt. Fuji melalui Kawaguchiko. Sebelumnya kami check out dahulu karena nanti malam kami akan pindah kota ke Osaka dan Kyoto. Koper kami titipkan kepada pihak hotel karena nanti kami akan kembali lagi ke hotel ini. Pukul 6 kami sudah berkereta menuju Shinjuku station karena dari sanalah bus yang akan membawa kami menuju Kawaguchiko berangkat pukul 7 pass. Pukul 6.45 kami tiba di gate keberangkatan dan mulai mengantri. Alhamdulillah gak pake telat, akhirnya kami bisa duduk manis di dalam bus.... menikmati perjalanan....menikmati pemandangan daun-daun berubah warna....hingga akhirnya Mt. Fuji dengan gagahnya menampakan diri.....sangat jelas! suara cekrak cekrek kamera mulai riuh, karna tak ada yang mampu menolak keindahan Mt. Fuji.
|
Fuji difoto dari dalam bus |
|
View selama perjalanan menuju Kawaguchiko |
|
Mt. Fuji dari stasiun Kawaguchiko |
Tak terasa 2 jam berlalu dan kamipun tiba di Kawaguchiko station, sarapan sebentar lalu kami melanjutkan perjalanan dengan menaiki retro bus di jalur merah. 2 day pass ticket retro bus bisa dibeli di Kawaguchiko station seharga 1,200 yen. Walaupun kami hanya akan one day trip tapi tetap hitungannya lebih murah jika membeli tiket ini.
Pemberhentian pertama adalah Lake Kawaguchi, dari sana kami menaiki Kachi-kachi ropeway untuk melihat dengan jelas keindahan Mt. Fuji. Dengan membeli tiket Kachi-kachi seharga 800 yen round trip, kami di suguhi pemandangan luar biasa daun-daun cantik yang sudah berubah warna, kuning, coklat, merah, hijau.
|
Antrian ropeway |
|
Liat viewnya, cakep! |
|
Lake Kawaguchiko |
|
Ngopi syantiiik sambil mandangin Mt. Fuji, Alhamdulillah |
|
Mt. Fuji sangat bersahabat, dari pagi hingga petang masih tetap gagah diam ditempatnya. |
|
Subhanallah, bagus yaaa..... |
Puas memandang keindahan alam lake Kawaguchi perjalanan berlanjut mengelilingi beberapa spot di jalur merah. Sungguh pemandangan yang fantastis.... semua spot yang kami lalui memiliki pemandangan berbeda dan menakjubkan.
Tak terasa sudah waktunya untuk kembali ke Kawaguchiko station karena bus yang akan membawa kami kembali ke terminal Shinjuku akan berangkat pukul 5 sore. Lagi-lagi Mt. Fuji masih bertengger dengan gagahnya hingga saat kami menaiki bus kembali ke Shinjuku. Sampai bertemu lagi Kawaguchiko!
Pukul 07.30 PM
Kami sampai di terminal Shinjuku, karena bus malam yang akan membawa kami ke Osaka baru akan berangkat pukul 11 malam, maka kami habiskan waktu menaiki TMG Building, berkeliling Kabukicho, berfoto dan makan malam udon di salah satu kedai udon di shinjuku seharga 360 yen. Makan dibawah tekanan dan rusuh, karena antrinya puanjaaaaang, hahahaha.
|
Udon |
|
Kabukicho |
|
Shinjuku Illumination |
Letih mulai melanda, dan kamipun segera kembali ke terminal Shinjuku untuk melanjutkan perjalanan ke Osaka.
November 18th 2016
Tepat pukul 8 pagi saat kami tiba di Universal Studio Japan, bersih-bersih sebentar di toilet USJ, foto-foto lalu sarapan pizza di Universal city walk. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju hostel tempat kami menginap di daerah Shinsaibashi suji. Gak ada agenda memasuki USJ karena agenda hari ini hanya berkunjung ke Osaka Castle. 1 peserta memilih untuk masuk USJ atas biaya pribadi, sementara peserta lain memilih untuk mengunjungi Osaka Castle.
Tak butuh waktu lama untuk tiba di hostel kami, selonjoran di sofa melepas letih, sholat dzuhur jamak ashar dulu, bersih-bersih dulu lalu kami melanjutkan perjalanan menuju Osaka castle.
|
Lelaaaah tapi hepiiii |
Pemandangan pohon-pohon di sekitaran Osaka Castle pun sudah berubah warna. Seperti biasa, foto-foto, icip-icip jajanan, lalu naik ke Osaka Castle Observatory, akhhhh indaaaaah!
|
Osaka Castle |
|
Pemandangan kota Osaka dari atas Osaka Castle |
|
Ada yang girang :D |
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, tepat pukul 5 sore saat kami memutuskan untuk kembali ke hostel untuk beristirahat sambil menunggu peserta yang sedang bermain di USJ. Tepat pukul 8 malam, semua peserta komplit berkumpul di lobby dan perjalanan menyusuri dotonbori pun di mulai.
|
Foto dengan latar Glico Man yg gak kliatan :D |
|
Glico Man di pagi hari |
|
Buruannya cewek apa lagi klo bukan kosmetik :P |
|
Ini enak bangeeettt! |
Foto-foto lagi di sepanjang jalan Dotonbori, belanja di Shinsaibashi suji dan dinner takoyaki terendeus se Osaka, nikmaaaat! Kembali ke hostel hanya cukup berjalan kaki karena hostel kami memang dihalaman Ebisubasi suji dekat dengan area keramaian Shinsaibashi suji dan Dotonbori.
November 19th 2016
Pagi ini agak sedikit santai, agenda ke Kyoto menggunakan shinkansen. Sebelumnya kami belanja lagi di sepanjang Shinsaibashi suji, jam 11 siang baru menuju Shin Osaka untuk naik Shinkansen menuju Kyoto. Hanya butuh 15 menit perjalanan dari Shin Osaka Station untuk sampai di Kyoto Station dengan shinkansen.
|
Fushimi Inari |
|
Kiyomizudera Temple |
|
Memandang keindahan ciptaan-Nya |
|
Toko oleh-oleh disepanjang jalan menuju Kiyomizudera Temple |
|
Kiyomizudera menjelang senja |
|
Fushimi Inari |
Sesampainya di Kyoto kami melanjutkan perjalanan menuju Fushimi Inari, cukup 2 stasiun dari Kyoto station. Lalu sampailah di kuil dengan jejeran tori-tori yang mengagumkan. Puas foto-foto, jajan-jajan lagi dan beli souvenir, kamipun melanjutkan perjalanan menuju Kyoto station. Keluar stasiun kami membeli one day bus ticket seharga 500yen untuk digunakan keliling Kyoto. Tujuan berikutnya adalah Kiyomizudera temple. Sesuai target, kami tiba saat hampir sunset, akhhhh indaaaah..... sungguh pemandangan yang menakjubkan. Walaupun capek berjalan menuju puncak, dengan penuh perjuangan....istirahat jalan...istirahat lagi....jalan lagi.....akhirnya rasa lelah terbayar dengan pemandangan momiji yang luar biasa indahnya!
|
Muka-muka lelah |
|
Ketemu 2 Geisha, horeee |
|
Ramen halal Naritaya - Kyoto |
|
Kyoto Station |
Sudah lewat maghrib saat kami memutuskan turun dari temple, penjual souvenir bertebaran dengan rapih di sepanjang jalan turun. Puas memilih souvenir, kami melanjutkan perjalanan menuji Gion untuk mencari Geisha. Gak ketemu di Gion perjalanan berlanjut ke suatu daerah yang aku lupa namanya, karena ini di luar itinerary dan disanalah kami bertemu dengan 2 Geisha sekaligus, Beautiful and Elegant Geisha. Gak sia-sia perjalanan ini. Tak terasa perut keroncongan dan kami melipir ke kedai ramen halal Naritaya sekalian sholat karena disana tersedia mushola. Lalu kami kembali ke stasiun Kyoto mengambil backpack yang tadi sudah di masukan locker kemudian menuju terminal willer bus untuk membawa kami kembali ke Tokyo. Sampai jumpa Kyoto!
November 20th 2016
Hari terakhir teman-teman di Tokyo, sesampainya di Tokyo kami langsung menuju hotel, bersih-bersih di toilet hotel karena belum waktunya check in. Setelah semua beres, kami melanjutkan perjalanan menuju Asakusa, sarapan di ramen halal Naritaya, jajan-jajan syantiiik, belanja souvenir.... yaaah belanja yang banyak karena besok waktunya teman-teman kembali ke tanah air :D
Berfoto sebentar dengan latar sky tree, lalu perjalanan berlanjut ke Shibuya melihat patung Hatchiko, menyeberang di crossing Shibuya lalu kami melanjutkan perjalanan ke Harajuku, makan malam di kedai kebab halal, lanjut menuju Akihabara. Dari sana aku kembali ke hotel sendirian karena harus check in hotel. Sementara peserta sudah dibekali rute menuju hotel dan sudah dibekali suica. Jam 9.30 malam semua sudah kembali ke kamar masing-masing dan packing!
|
Makan ramen halal Naritaya |
|
Iseng banget pada main mancing ikan, ckckckck :D |
|
Akihabara |
|
Antrian kue yang terkenal di Ometosando |
|
Stasiun Harajuku |
|
Situasi di dalam stasiun Harajuku hari minggu |
|
Petunjuk di dalam stasiun |
|
Tokyo sky tree |
|
Ramen halal Naritaya |
|
Hachiko statue |
|
Sensoji Temple |
|
Shinjuku |
November 21st 2016
Perjalanan trip Japan 3 kota berakhir dengan gembira. Tokyo, Kyoto, Osaka memberikan kenangan yang tak terkira..... perjalanan mereka berakhir hari ini..... tapi tidak dengan perjalanan ku, karena Shirakawago, Kanazawa, Hakodate, Sapporo, Noboribetsu dan lainnya masih memanggil ku.....
Sampai jumpa teman-teman.... sampai jumpa di lain waktu..... semoga silaturahmi ini akan tetap terjalin selamanya..... mohon maaf atas segala kekurangan..... sampai bertemu lagi di Jakarta!
------------------------------------------------------------------------------
NB: Bagi pembaca blog saya yang ingin mengikuti trip Japan seperti ini, pantengin terus blog ini setiap hari yaaa.... saya akan segera membuka pendaftaran trip Japan keberangkatan Autum 2017. Untuk informasi detail mengenai trip Japan, private trip, silahkan email ke : tethapevylia@gmail.com
Arigatou Gozaimasu
Tetha Pevylia 2016
No comments:
Post a Comment