Friday, August 04, 2017

BELAJAR PADA KEJUJURAN WARGA JEPANG




Jepang itu negara impian berlibur banyak orang. Mulai dari tua, muda rasanya hampir semua mengidolakan negara Jepang dengan berbagai macam alasan yang berbeda tentunya. Saat pertama kali aku menginjakkan kaki di negara tirai bambu itu, rasanya enggan untuk kembali. TAKJUB! Ya, itu kata yang pantas untuk menggambarkan perasaan ku pada saat itu. Takjub dengan kerapihan pembangunannya, takjub dengan keramahan warganya, takjub dengan moda transportasinya, takjub dengan kedisiplinannya, takjub dengan kebersihannya, dan diatas itu semua.... aku sangat takjub dengan kejujurannya. Di negara mana lagi bisa ku dapati warga yang tingkat kejujurannya seperti warga Jepang?








Kamu tau, di restoran-restoran saat akan menandai tempat duduk cukup hanya dengan menaruh telephone genggam diatas meja kemudian tinggalkan saja. Tidak ada satu orang pun yang akan mengambil telephone genggam itu. Awalnya aku ragu untuk melakukan hal ini, tapi saat aku bepergian sendiri dan makanan yang ku pesan belum datang tetapi aku terpaksa harus ke toilet, aku menaruh coat dan tas ku di atas meja yang ku gunakan. Saat kembali, ku dapati semua barang ku utuh bertengger ditempatnya semula. Berikutnya aku pernah bepergian hanya membawa dompet dan telephone genggam. Saat harus ke toilet maka ku letakkan telephone genggam dan dompet ku diatas meja, namun dengan tingkat kewaspadan tinggi tentunya karena aku belum terbiasa dengan hal ini. Aku merasa harus segera keluar dari toilet secepatnya. Saat kembali, lagi-lagi ku dapati dompet dan telephone genggam ku masih diam dalam posisi yang sama tanpa kurang suatu apapun. Tak jarang pula aku dengan cerobohnya meninggalkan tas belanjaan di toilet umum, lalu aku pergi naik kereta menuju suatu tempat dan ditengah jalan baru tersadar bahwa belanjaan ku tertinggal di ruang make up toilet tadi, aku segera kembali untuk mengambil barang ku meskipun itu sudah terjadi 2 jam yang lalu. Tapi apa yang terjadi? Ku dapati barang belanjaan ku masih diam ditempat semula tanpa kurang satu apapun. AMAZING!

Suatu hari aku pernah bepergian bersama anak dan suami ku, kami naik Shinkansen menuju Tateyama. Ditengah jalan, suami dan anak ku ke toilet dan tanpa sengaja menemukan sebuah dompet berisi uang berjumlah 40,000 yen (hampir 5 juta rupiah). Lalu suami ku kembali ketempat duduk dan menanyakan pada ku "apakah ia perlu melaporkan hal tersebut?" Lalu ku jawab "tidak perlu" karena pemilik dompet pasti akan menyadari bahwa dompetnya tertinggal dan akan segera kembali untuk mengambilnya. Dan benar saja, tak lama berselang ada seorang lelaki berjalan cepat menuju toilet dan keluar membawa dompetnya. Tidak perlu ragu bahwa lelaki itu pemilik dompet yang tertinggal, karena di Jepang tidak ada orang yang akan mengambil barang yang bukan miliknya. Jadi, saat kamu menemukan barang apapun yang tertinggal di toilet, kereta, restaurant atau dimanapun, ingatlah "JANGAN PERNAH DI AMBIL!" karena itu bukan barang mu dan pemiliknya pasti akan merasa kehilangan dan akan kembali untuk mengambil barangnya. Jika sudah lewat tengah malam, maka petugas kereta atau polisi atau siapa pun pasti akan mengambil dan melaporkannya pada petugas "LOST AND FOUND". Begitulah cara menemukan dan mencari barang yang hilang, kita hanya perlu mendatangi ruang "LOST AND FOUND" untuk mendapatkan barang kita kembali.




Lalu bagaimana jika barang yang tertinggal itu ada di dalam bus? Tenang saja, kamu hanya perlu menghubungi petugas bus yang bersangkutan dan menjelaskan secara rinci bagaimana barang itu bisa tertinggal. Kamu harus tau bus nomor berapa yang kamu naiki dan pada jam berapa kamu naik. Dengan begitu petugas bus dapat melacak siapa supir bus tersebut. Biasanya barang yang tertinggal di dalam bus akan di serahkan kepada supir bus tersebut. Begitu pula jika barang tertinggal di dalam bus antar kota. Cukup lampirkan bukti dan kamu akan diberikan info cara pengambilan barang tersebut.

Setidaknya itu lah yang aku alami saat seorang teman tak sengaja meninggalkan Iphone 7 yang baru dibelinya dalam sebuah bus malam antar kota. Ia naik dari Osaka menuju Tokyo, saat turun ia tak sadar bahwa telephone genggamnya tertinggal di dalam bus saat sedang pengisian batre. Saat ingat ada barangnya yang tertinggal ia langsung menghubungi petugas perusahaan bus tersebut dan menceritakan kronologi nya. Tak lama petugas perusahaan bus tersebut mengirimkan sebuah email yang telah terdaftar pada penyedia bus yang berisi petunjuk pengambilan barang yang tertinggal. Email tersebut juga berisi dimana barang tersebut dapat diambil beserta waktu pengambilannya. Akhirnya telephone genggam itu pun kembali pada pemiliknya dengan selamat, yeay!
Tak berlebihan rasanya jika aku menyebut bahwa kejujuran warga Jepang sangat mengesankan.






Bayangkan betapa negara ini memberikan jaminan keamanan yang tinggi bagi kita para turis yang berkunjung ke negaranya. Akan kah kita kembali ke negara asal dengan membawa pelajaran berharga atau kah ini hanya akan hilang berlalu bersama jejak langkah yang tertinggal?

Aku harap kamu bisa memetik pelajaran berharga dalam setiap kunjungan mu ke Jepang!


Ditulis oleh:
Tetha Pevylia




No comments:

Post a Comment